tag:blogger.com,1999:blog-82952118867414972992024-03-08T03:28:27.590-08:00modjo w-tanmodjo w-tanhttp://www.blogger.com/profile/04435768695881509504noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-8295211886741497299.post-34260315793029463802011-01-07T21:30:00.000-08:002011-01-07T22:10:49.755-08:00Syukur Ni'matBismillahirrahmanirrahiim<br /><br />Alhamdulillahi Rabbil Aalamiin .........................<br /><br />Begitu banyak nikmat yang dianugerah Allah SWT kepada umat manusia khususnya dan segenap ciptaan-Nya pada umumnya, maka tidak akan sanggup apabila kiranya kita sebagai manusia berusaha untuk menghitung seberapa banyak nikmat-nikmat yang Allah berikan kepadanya.<br /><br />Pertanyaannya ....<br />Apakah yang sebaiknya kita lakukan untuk dapat "membalas" (walau itu hal yang mustahil) nikmat Allah sebagai aktualisasi dari rasa syukur kita kepada-Nya, karena rasa syukur tidak hanya cukup diucapkan dimulut dengan mengucapkan hamdalah (itu hanyalah awal dari wujud rasa syukur), akan tetapi sungguh jauh dibalik itu ada pesan yg tersirat dari segala sifat Maha Memberi Allah atas umatnya, sehingga manusia mampu meneladani sifat Ar-Rahman Allah, dengan cara <span style="font-weight: bold;">berbagi </span>kepada sesamanya, sebagai wujud rasa syukur kita atas segala nikmat yang telah Allah SWT anugerahkan kepada kita semua.<br /><br />segala sesuatu akan berjalan dengan baik apabila ada keseimbangan, maka itu Allah selalu menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan sehingga terwujud keseimbangan; ada siang ada malam, ada gelap ada terang, ada hitam ada putih, ada kaya ada miskin, ada laki-laki ada perempuan, ada besar ada kecil dan sebagainya. Semuanya diciptakan berpasangan supaya terjadi keseimbangan, terjadi simbiosis mutualisme, memberi dan menerima.<br /><br />Kalau tidak ada <span style="font-weight: bold;">si miskin</span>, apa masih ada <span style="font-weight: bold;">si kaya </span>?<br /><br />Maka itu, kita terutama saya sebagai manusia senantiasa bermohon kepada-Nya <span style="font-weight: bold;"></span> sehingga kita dianugerahi Allah SWT. sifat mampu memberi kepada sesama <span style="font-weight: bold;">makhluk </span>tidak terkecuali kepada <span style="font-weight: bold;">hewan </span>dan <span style="font-weight: bold;">alam sekitar </span>kita, sehingga tercipta kehidupan yang <span style="font-weight: bold;">selaras </span>& <span style="font-weight: bold;">seimbang </span>penuh <span style="font-weight: bold;">kedamaian</span>, Amien ya Robbal Aalamien.modjo w-tanhttp://www.blogger.com/profile/04435768695881509504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8295211886741497299.post-55997082046662369732010-02-01T08:10:00.000-08:002010-02-01T08:15:00.824-08:00Sebagai Renungan<div style="text-align: justify;">MAKHLUK-MAKHLUK BERCAHAYA<br />Thomas Edison adalah seorang ilmuwan terbesar di dunia. Sekitar seratus dua puluh tahun telah berlalu sejak ia menemukan bola lampu. Dalam masa ini, bola lampu telah menjadi bagian penting kehidupan manusia. Kini, jutaan bola lampu mungil bersama-sama menerangi kota-kota besar di seluruh dunia.<br /><br />Penerangan menjadi suatu simbul penting bagi peradaban ini. Namun, ada sumber penerangan lain. Kita tentunya pernah menjumpai cahaya kecil yang menerangi kegelapan malam hari. Cahayanya begitu kuat dan terang, namun sumber penerangan ini sangatlah berbeda dengan bola lampu. Bahkan ia sama sekali bukanlah benda, melainkan makhluk hidup. Ia adalah seekor kunang-kunang. Makhluk kecil ini menghasilkan cahaya dalam tubuhnya meski ia tidak memiliki bola lampu. Meskipun tidak menggunakan listrik, ia memiliki teknologi yang jauh lebih hebat. Teknologi ini lebih efektif dari bola lampu yang mampu merubah sepuluh persen saja dari energinya menjadi cahaya, sedangkan sembilan puluh persen sisanya berubah dan hilang menjadi panas.<br /><br />Sebaliknya, kunang-kunang mampu menghasilkan hampir seratus persen cahaya dari energi yang ada. Ini dikarenakan disain sempurna pada sistem penghasil cahaya yang dimilikinya. Tubuhnya berisi zat kimia khusus bernama lusiferin, dan enzim yang disebut lusiferase. Untuk menghasilkan cahaya, dua zat kimia ini bercampur, dan percampuran ini menghasilkan energi dalam bentuk cahaya. Molekul kompleks ini telah didisain secara khusus untuk memancarkan cahaya. Penempatan setiap atom yang membentuk molekul tersebut telah ditentukan sesuai dengan tujuan ini. Tidak ada keraguan bahwa disain biokimia ini bukanlah sebuah kebetulan. Ia sengaja diciptakan secara khusus. Sebagaimana Allah telah memberi semua makhluk hidup ciri mereka masing-masing, Dia juga telah mengajarkan kunang-kunang cara membuat cahaya.<br /><br />Tapi, untuk apakah kunang-kunang membuat cahaya melalui teknologi yang sedemikian maju. Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan ini, kita harus mengamati lebih dekat sekawanan kunang-kunang. Sekelompok kunang-kunang dalam jumlah besar, hingga ratusan ribu, di malam hari memunculkan pemandangan yang membuat kita seolah sedang berjalan di bawah bintang-bintang.<br /><br />Cahaya ini sangatlah penting bagi kunang-kunang sebagai alat komunikasi. Sepanjang sejarah, manusia telah menggunakan berbagai sarana untuk berkomunikasi. Salah satunya adalah sandi morse, yang terdiri atas kombinasi sinyal panjang dan pendek, dan dipakai pada telegram. Kunang-kunang menggunakan sinyal cahaya untuk berkomunikasi, cara yang menyerupai sandi morse.<br /><br />Kunang-kunang jantan menyalakan dan memadamkan cahayanya untuk mengirim pesan kepada sang betina. Pesan ini berisi kode tertentu. Dan kunang-kunang betina menggunakan kode yang sama untuk mengirim pesan balasan kepada sang jantan. Sebagai hasil dari pesan timbal-balik ini, sang jantan dan betina mendekat satu sama lain.<br /><br />Sejak saat ia dilahirkan, tiap kunang-kunang mengetahui bagaimana berkirim pesan dengan cara ini, dan bagaimana memahami pesan yang dikirim oleh yang lain. Singkatnya, masing-masing dari ribuan kunang-kunang yang kita lihat bersama di kegelapan malam adalah sebuah keajaiban penciptaan. Pencipta sistem yang luar biasa ini adalah Allah, Pencipta semua makhluk hidup.<br /><br />Selama beberapa malam di Segitiga Bermuda, pertunjukan cahaya tengah berlangsung. Beberapa saat setelah matahari tenggelam, cahaya yang mempesona muncul di permukaan laut. Cahaya ini berasal dari cacing laut betina yang sedang berada di permukaan. Sang betina mencampurkan dua cairan kimia yang ia hasilkan dalam tubuhnya. Makhluk ini tahu bagaimana menggunakan bahan-bahan kimia untuk memproduksi cahaya dengan cara yang menakjubkan. Hasil akhirnya adalah sebuah pertunjukan cahaya yang mengagumkan. Cacing betina melakukan ini untuk menarik perhatian sang jantan. Makhluk yang sedang mendekat dengan cahaya kecilnya yang terang adalah cacing laut jantan. Sepuluh menit kemudian, permukaan laut telah tertutupi oleh ratusan betina yang memancarkan cahaya terang. Jika bulan keluar dari balik awan dan menerangi permukaan laut, mereka kembali ke kedalaman lautan. Dua puluh menit kemudian pertunjukan ini berakhir.<br /><br />Jika kita ingin menyaksikan tempat sesungguhnya, di mana binatang menggunakan cahaya untuk berkomunikasi, maka kita harus pergi ke tempat paling gelap di bumi, yaitu dasar lautan. Kapal selam ini didisain khusus untuk dapat menyelam hingga kedalaman enam ratus meter. Sinar matahari tidak dapat menembus kedalaman di bawah dua ratus meter. Di sinilah tempat paling gelap di bumi. Tekanannya dua puluh kali lebih tinggi dibandingkan di permukaan laut. Anda mungkin berpikir bahwa tak ada yang mampu hidup dalam kondisi ini. Namun sebuah pemandangan menakjubkan muncul ketika terlihat suatu sinyal cahaya dari luar kapal selam. Tiba-tiba muncul cahaya dari kegelapan dasar lautan, dengan kata lain terdapat makhluk-makhluk hidup yang menjawab cahaya dengan cahaya, dan berkomunikasi dengan cara memancarkan cahaya dalam kegelapan ini. Dengan melihat makhluk ini dari dekat, anda akan melihat keagungan ciptaan Allah.<br /><br />Di dasar lautan terdapat makhluk mengagumkan yang memancarkan cahaya merah. Ia adalah seekor ubur-ubur. Pertunjukan cahaya dari spesies lain yang berada di bagian lebih atas menyerupai pertunjukan karya seni. Pertunjukan ini dapat dinikmati sepenuhnya setelah lampu kapal selam dimatikan. Pemandangan yang muncul adalah beragam makhluk mempesona yang bersinar dengan cahaya yang dihasilkannya sendiri. Terdapat sejenis makhluk laut yang berenang-renang sambil memancarkan cahaya tanpa seorang pun tahu apa fungsi cahaya ini.<br /><br />Di antara makhluk bercahaya di dasar lautan adalah ubur-ubur, yang memiliki tubuh lunak dan lembut. Tak satu pun dari mereka memiliki akal atau kecerdasaan. Tidak juga mereka tahu bagaimana cahaya dalam tubuh mereka terbentuk. Sungguh tidak rasional untuk berpikir bahwa makhluk yang demikian kompleks dengan sistemnya yang rumit muncul secara kebetulan. Tak ada keraguan bahwa makhluk ini sengaja diciptakan dengan disain khusus.<br />Oleh karenanya, pertunjukan cahaya ini, yang datang dari ratusan meter di bawah permukaan laut, sebenarnya mengungkapkan kepada kita akan kekuasaan Allah. Dia menciptakannya secara khusus. Segala sesuatu di darat dan di laut adalah kepunyaan-Nya. Dan Dia memiliki ilmu dan pengetahuan yang tak terbatas. Dalam sebuah ayat dinyatakan:<br /><br />"Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan dibumi dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Hasyr, 59:24)<br /><br /><div style="text-align: left;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Sumber : http://us1.harunyahya.com/Detail/T/EDCRFV/productId/4526/MAKHLUK-MAKHLUK_BERCAHAYA</span></span><br /></div></div>modjo w-tanhttp://www.blogger.com/profile/04435768695881509504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8295211886741497299.post-85534318762246403062009-12-17T02:14:00.000-08:002009-12-17T02:20:55.367-08:00Do'a Awal Tahun<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://syedas.files.wordpress.com/2007/01/doa-awal-thn0.jpg"> Do'a awal tahun ini hendaknya di baca <strong>tiga kali setiap tanggal 1 Muharram pada petang hari</strong> </a><div><strong>sehabis shalat magrib.</strong></div> <div>Barangsiapa membacanya, maka Allah akan memberikan perlindungan dan pertolongannya</div> <div>dari segala macam bencana dan godaan setan.</div> <div>Sehingga dalam tahun itu akan membawa perubahan,kebahagiaan dan ketentraman lahir & bathin.</div> <div>Allah juga mengutus dua malaikat yang selalu menyertainya, agar tidak terjerumus ke dalam </div> <div>tipu daya setan dan terhindar dari fitnahnya,serta nafsu angkara murka yang dapat membawa</div> <div>kepada kehancuran dirinya.</div> <div>Inilah do'anya :<br /></div> <div> </div> <div><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://syedas.files.wordpress.com/2007/01/doa-awal-thn0.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="http://syedas.files.wordpress.com/2007/01/doa-awal-thn0.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><div>Artinya:</div> <div>Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.</div> <div>Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami </div> <div>Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.</div> <div>Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu</div> <div>yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. </div> <div>Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan</div> <div>dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya.</div> <div>Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak </div> <div>pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami </div> <div>kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan.</div> <div>Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan</div> <div>kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarganya dan sahabatnya.</div> <div>Amin yaa rabbal 'alamin</div> <div> </div> <div>Semoga do'a ini bermanfaat.</div> Mohon maaf bila ada kesalahanmodjo w-tanhttp://www.blogger.com/profile/04435768695881509504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8295211886741497299.post-17468093207654802532009-12-17T01:37:00.000-08:002009-12-17T02:24:30.891-08:00Selamat Tahun Baru 1431 Hijriyah<div style="text-align: center;"><br /><span style="font-weight: bold;">Do'a Akhir Tahun</span><br /><br /><div style="text-align: justify;">Do'a ini hendaknya <strong>dibaca tiga kali pada akhir waktu ashar tanggal 29 atau 30 bulan Dzulhijjah</strong>.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Fadhilahnya adalah barang siapa membaca do'a ini dalam waktu tersebut maka setan berkata:</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">"Kesusahanlah bagiku,dan sia-sia lah pekerjaanku menggoda anak Adam(manusia) pada tahun ini".</div><div style="text-align: justify;"> </div><br /><div style="text-align: justify;">Maka di binasakan lah dengan satu saat saja,sebab membaca do'a ini.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dan dosa-dosanya di ampuni oleh Allah Ta'ala dalam setahun ini.<br /></div><br /><div style="text-align: center;"><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://syedas.files.wordpress.com/2007/01/doa-akhir-thn0.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 400px; height: 346px;" src="http://syedas.files.wordpress.com/2007/01/doa-akhir-thn0.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><div>Artinya :<br />Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.</div> <div>Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya.</div> <div><script>"mb","</div>\n<div>mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat.Karena itu ya Allah, saya mohon </div>\n<div>ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.</div>\n<div>Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai</div>\n<div>dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang</div>\n<div>Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan,semoga berkenan menerima</div>\n<div>amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha</div>\n<div>Pemurah.</div>\n<div>Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad,keluarga</div>\n<div>dan sahabatnya.</div>\n<div>Amin yaa rabbal \'alamin.</div>\n<div> </div>\n<div> </div>\n<div><strong>DO\'A AWAL TAHUN DAN FADHILAHNYA</strong></div>\n<div> </div>\n<div>Do\'a awal tahun ini hendaknya di baca <strong>tiga kali setiap tanggal 1 Muharram pada petang hari</strong></div>\n<div><strong>sehabis shalat magrib.</strong></div>\n<div>Barangsiapa membacanya, maka Allah akan memberikan perlindungan dan pertolongannya</div>\n<div>dari segala macam bencana dan godaan setan.</div>\n<div>Sehingga dalam tahun itu akan membawa perubahan,kebahagiaan dan ketentraman lahir & bathin.</div>\n<div>Allah juga mengutus dua malaikat yang selalu menyertainya, agar tidak terjerumus ke dalam </div>\n<div>tipu daya setan dan terhindar dari fitnahnya,serta nafsu angkara murka yang dapat membawa</div>\n<div>kepada kehancuran dirinya.</div>\n<div>Inilah do\'anya</div>\n<div> </div>\n<div>Bismillaahir-rahmaanir-rahiim</div>\n<div>Wa sallallaahu \'alaa sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadiw wa \'alaa \'aalihi wa sahbihii wa sallam.</div>\n<div>Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwal, wa \'alaa fadlikal-\'azimi wa juudila-mu\'awwali,</div>\n<div>wa hazaa \'aamun jadidun qad aqbala nas\'alukal \'ismata fiihi minasy-syaitaani wa auliyaa\'ihi</div>\n<div>wa junuudihi wal\'auna \'alaa haazihin-nafsil-ammaarati bis-suu\'i wal-isytigaala bimaa yuqarribuni</div>\n<div>ilaika zulfa yaa zal-jalaali wal-ikraamin yaa arhamar-raahimiin, wa sallallaahu \'alaa sayyidinaa",1] ); //--></script>Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat,padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat.Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.</div> <div>Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat YangMaha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan,semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang MahaPemurah.</div> <div>Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad,keluarga dan sahabatnya.</div> <div>Amin yaa rabbal 'alamin.</div><br />Alhamdulillah Allah SWT telah menambah usia kita, sekaligus mengurangi jatah kita hidup di dunia fana ini dengan bergantinya tahun 1430 menjadi 1431 Hijriyah.<br /></div><span style="font-family:lucida grande;"><br /><span style="font-family: georgia;">Semoga Allah SWT berkenan memberikan ampunan-Nya atas dosa-dosa dan kekhilafan kita pada tahun ini dan memberikan Anugerah serta HidayahNya di tahun mendatang sehingga kita dapat menapaki tahun depan yang lebih baik dari tahun ini. Untuk itu marilah kita menutup tahun 1430 H ini dengan Do'a Akhir Tahun seperti tertulis diatas.</span><br /><span style="font-family: georgia;">Semoga Allah berkenan mengabulkan do'a kita sekalian. Amien :</span><br /><br /><br /></span><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/imam.mhf/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot.png" alt="" /><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/imam.mhf/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-1.png" alt="" />modjo w-tanhttp://www.blogger.com/profile/04435768695881509504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8295211886741497299.post-6808704179558032742009-12-14T23:03:00.000-08:002009-12-14T23:06:58.061-08:00filosofi semar<div class="snap_preview"><p style="text-align: center; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut <em>Badranaya</em></span></p> <p style="text-align: center; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Bebadra = Membangun sarana dari dasar</span></p> <p style="text-align: center; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Naya = Nayaka = Utusan mangrasul</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "color:black;";" lang="IN"> </span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><em><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Artinya</span></em><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN"> : Mengembani sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia</span></p> <p style="text-align: justify; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><strong><span style="font-size: 5pt; font-family: "color:black;";" lang="IN"> </span></strong></p> <p style="text-align: justify; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Filosofi, Biologis Semar</span></strong></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Javanologi : Semar = Haseming samar-samar (Fenomena harafiah makna kehidupan Sang Penuntun). Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangan kirinya kebelakang. Maknanya : “Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul <strong><em>Sang Maha Tumggal”.</em></strong> Sedang tangan kirinya bermakna “<em>berserah total dan mutlak serta selakigus simbul keilmuaan yang netral namun simpatik”. </em></span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Domisili semar adalah sebagai lurah <strong>karangdempel</strong> / (<strong>karang </strong>= gersang) <strong>dempel </strong>= keteguhan jiwa. Rambut semar “<strong><em>kuncung” </em></strong>(jarwadasa/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : <strong><em>akuning sang</em></strong> <strong><em>kuncung = sebagai kepribadian pelayan.</em></strong></span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan sabda <strong>Ilahi</strong>. Semar barjalan menghadap keatas maknanya : “dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ) yang maha pengasih serta penyayang umat”. </span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Kain semar Parangkusumorojo: perwujudan <strong>Dewonggowantah</strong> (untuk menuntun manusia) agar memayuhayuning bawono : mengadakan keadilan dan kebenaran di bumi.</span></p> <p style="text-align: justify; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Ciri sosok semar adalah :</span></p> <p style="text-align: center; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;" align="center"><em><span style="font-size: 3pt; font-family: "color:black;";" lang="IN"> </span></em></p> <p style="text-align: center; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;" align="center"><em><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Semar berkuncung seperti kanak kanak,namun juga berwajah sangat tua</span></em></p> <p style="text-align: center; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;" align="center"><em><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Semar tertawannya selalu diakhiri nada tangisan</span></em></p> <p style="text-align: center; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;" align="center"><em><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Semar berwajah mata menangis namun mulutnya tertawa</span></em></p> <p style="text-align: center; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;" align="center"><em><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Semar berprofil berdiri sekaligus jongkok</span></em></p> <p style="text-align: center; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;" align="center"><em><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Semar tak pernah menyuruh namun memberikan konsekwensi atas nasehatnya</span></em></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 3pt; font-family: "color:black;";" lang="IN"> </span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Kebudayaan Jawa telah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, yaitu adanya wujud tokoh wayang Semar, jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, Budha dan Isalam di tanah Jawa.</span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual . Pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah adalah Relegius dan ber keTuhan-an yang Maha Esa.</span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Dari tokoh Semar wayang ini akan dapat dikupas ,dimengerti dan dihayati sampai dimana wujud religi yang telah dilahirkan oleh kebudayaan Jawa .</span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Gambar tokoh Semar nampaknya merupakan simbol pengertian atau konsepsi dari aspek sifat Ilahi, yang kalau dibaca bunyinya katanya ber bunyi :</span></p> <p style="text-align: justify; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><strong><em><span style="font-size: 3pt; font-family: "color:black;";" lang="IN"> </span></em></strong></p> <p style="text-align: justify; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><strong><em><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Semar</span></em></strong><em><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN"> (pralambang ngelmu gaib) – <strong>kasampurnaning pati. </strong></span></em></p> <p style="text-align: justify; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><em><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Bojo sira arsa mardi kamardikan, ajwa samar sumingkiring dur-kamurkan Mardika</span></em><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN"> artinya “<em>merdekanya jiwa dan sukma</em>“, maksudnya dalam keadaan tidak dijajah oleh hawa nafsu dan keduniawian, agar dalam menuju kematian sempurna tak ternodai oleh dosa. Manusia jawa yang sejati dalam membersihkan jiwa (ora kebanda ing kadonyan, ora samar marang bisane sirna durka murkamu) artinya : “dalam menguji budi pekerti secara sungguh-sungguh akan dapat mengendalikan dan mengarahkan hawa nafsu menjadi suatu kekuatan menuju <em>kesempurnaan hidup”</em></span><em><span style="font-family: "color:black;";" lang="IN">.</span></em><span style="font-family: "color:black;";" lang="IN"> </span></p> <p style="text-align: justify; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 5pt; font-family: "color:black;";" lang="IN"> </span></p> <p style="text-align: justify; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><strong><span style="font-family: "color:black;";" lang="IN">Filsafat Ha-Na-Ca-Ra-Ka dalam lakon Semar Mbabar Jati Diri </span></strong></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Dalam Etika Jawa ( Sesuno, 1988 : 188 ) disebutkan bahwa Semar dalam pewayangan adalah punakawan ” Abdi ” Pamomong ” yang paling dicintai. Apabila muncul di depan layar, ia disambut oleh gelombang simpati para penonton. Seakan-akan para penonton merasa berada dibawah pengayomannya. </span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Simpati para penonton itu ada hubungannya dengan mitologi Jawa atau Nusantara yang menganggap bahwa Semar merupakan tokoh yang berasal dari Jawa atau Nusantara ( Hazeu dalam Mulyono 1978 : 25 ). Ia merupakan dewa asli Jawa yang paling berkuasa ( Brandon dalam Suseno, 1988 : 188 ). Meskipun berpenampilan sederhana, sebagai rakyat biasa, bahkan sebagai abdi, Semar adalah seorang dewa yang mengatasi semua dewa. Ia adalah dewa yang ngejawantah ” menjelma ” ( menjadi manusia ) yang kemudian menjadi pamong para Pandawa dan ksatria utama lainnya yang tidak terkalahkan. </span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Oleh karena para Pandawa merupakan nenek moyang raja-raja Jawa ( Poedjowijatno, 1975 : 49 ) Semar diyakini sebagai pamong dan danyang pulau Jawa dan seluruh dunia ( Geertz 1969 : 264 ). Ia merupakan pribadi yang bernilai paling bijaksana berkat sikap bathinnya dan bukan karena sikap lahir dan keterdidikannya ( Suseno 1988 : 190 ). Ia merupakan pamong yang sepi ing pamrih, rame ing ngawe ” sepi akan maksud, rajin dalam bekerja dan memayu hayuning bawana ” menjaga kedamaian dunia ( Mulyono, 1978 : 119 dan Suseno 1988 : 193 ) </span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Dari segi etimologi, joinboll ( dalam Mulyono 1978 : 28 ) berpendapat bahwa Semar berasal dari sar yang berarti sinar ” cahaya “. jadi Semar berarti suatu yang memancarkan cahaya atau dewa cahaya, sehingga ia disebut juga Nurcahya atau Nurrasa ( Mulyono 1978 : 18 ) yang didalam dirinya terdapat atau bersemayam Nur Muhammad, Nur Illahi atau sifat Ilahiah. Semar yang memiliki rupa dan bentuk yang samar, tetapi mempunyai segala kelebihan yang telah disebutkan itu, merupakan simbol yang bersifat Ilahiah pula ( Mulyono 1978 : 118 – Suseno 1988 : 191 ). Sehubungan dengan itu, Prodjosoebroto ( 1969 : 31 ) berpendapat dan menggambarkan ( dalam bentuk kaligrafi ) bahwa jasat Semar penuh dengan kalimat Allah. </span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Sifat ilahiah itu ditunjukkan pula dengan sebutan badranaya yang berarti ” pimpinan rahmani ” yakni pimpinan yang penuh dengan belas kasih ( timoer, tt : 13 ). Semar juga dapat dijadikan simbol rasa eling ” rasa ingat ” ( timoer 1994 : 4 ), yakni ingat kepada Yang Maha Pencipta dan segala ciptaanNYA yang berupa alam semesta. Oleh karena itu sifat ilahiah itu pula, Semar dijadikan simbol aliran kebatinan Sapta Darma ( Mulyono 1978 : 35 ) </span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN">Berkenaan dengan mitologi yang merekfleksikan segala kelebihan dan sifat ilahiah pada pribadi Semar, maka timbul gagasan agar dalam pementasan wayang disuguhkan lakon ” Semar Mbabar Jati Diri “. gagasan itu muncul dari presiden Suharto dihadapan para dalang yang sedang mengikuti Rapat Paripurna Pepadi di Jakarta pada tanggal, 20-23 Januari 1995. Tujuanya agar para dalang ikut berperan serta menyukseskan program pemerintah dalam pembangunan manusia seutuhnya, termasuk pembudayaan P4 ( Cermomanggolo 1995 : 5 ). Gagasan itu disambut para dalang dengan menggelar lakon tersebut. Para dalang yang pernah mementaskan lakon itu antara lain : Gitopurbacarita, Panut Darmaka, Anom Suroto, Subana, Cermomanggolo dan manteb Soedarsono ( Cermomanggolo 1995 : 5 – Arum 1995 : 10 ). Dikemukan oleh Arum ( 1995:10 ) bahwa dalam pementasan wayang kulit dengan lakon ” Semar Mbabar Jadi Diri ” diharapkan agar khalayak mampu memahami dan menghayati kawruh sangkan paraning dumadi ” ilmu asal dan tujuan hidup, yang digali dari falsafat aksara Jawa Ha-Na-Ca-Ra-Ka. Pemahaman dan penghayatan kawruh sangkan paraning dumadi yang bersumber filsafat aksara Jawa itu sejalan dengan pemikiran Soenarto Timoer ( 1994:4 ) bahwa filsafat Ha-Na-Ca-Ra-Ka mengandung makna sebagai sumber daya yang dapat memberikan tuntunan dan menjadi panutan ke arah keselamatan hidup. Sumber daya itu dapat disimbolkan dengan Semar yang berpengawak sastra dentawyanjana. Bahkan jika mengacu pendapat Warsito ( dalam Ciptoprawiro 1991:46 ) bahwa aksara Jawa itu diciptakan Semar, maka tepatlah apabila pemahaman dan penghayatan kawruh sangkan paraning dumadi tersebut bersumberkan filsafat Ha-Na-Ca-Ra-Ka</span></p><p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><br /></p><p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><br /></p><p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; margin: 0pt 0pt 0.0001pt;"><br /><span style="font-size: 11pt; font-family: "color:black;";" lang="IN"></span></p>sumber : http//alangalangkumitir.wordpress.com/2008/07/15/filosofi-semar/<br /><br /></div>modjo w-tanhttp://www.blogger.com/profile/04435768695881509504noreply@blogger.com0